Berkali kali, bertemu lagi dan lagi pada anak jalanan yang mengamen..
hampir di setiap detik sudut jakarta mengaung suara suara anak jalanan menjual suara mereka demi sesuap nasi, terenyuh setiap melihat perjuangan mereka. Bukan keinginan mereka menjadi seorang pengamen, akan tetapi nasiblah yang membawa mereka ke dunia ini terlahir sebagai anak jalanan, saya bilang nasib karena ada dari mereka yang kemudian sukses menjadi musisi atau apapun pekerjaan yang lainnya.....
Lihat kenyataan yang ada, tiap pagi juga ada yang mengamen yang berarti mereka tidak mengenyam pendidikan, walaupun ada yang sambil sekolah tapi sedikit sekali dari mereka yang mengenyam pendidikan. Bukan keinginan mereka untuk tidak sekolah, tapi bawaan perut mereka yang harus diisi sehingga mereka lebih mementingkan di jalanan daripada sekolah, sedangkan kita???susahkah kita bersekolah atau mengenyam pendidikan??ya, rasa malas kadang kian besar sehingga kita sering menyia nyiakan pendidikan kita dengan beermalasan.
Pernah saya bergabung dalam bentuk program kerja organisasi kampus, pengabdian mahasiswa yaitu community development di daerah kota jakarta, susah sekali mengumpulkan anak – anak yang kesehariannya mengamen, ataupun kerja untuk belajar. Bahkan orang – orang disana seperti khawatir akan kedatangan kami. Mendengar begitu banyak cerita dari tutor yang sudah berpengalaman di daerah itu selama berapa tahun sangat terharu saat ia mengajak salah satu anak disana untuk belajar malah yang terjadi adalah dimaki maki oleh ibu anak itu, bahwa anaknya tak perlu sekolah yang perlu hanya mencuci mobil di jalan sehingga bisa mendapatkan uang dan makan, cukup itu saja katanya, dan tutor itu dilarang untuk mengajak lagi. ‘anak sekecil itu berkelahi dengan waktu’ – kata bang iwan fals.
Bukan hanya itu yang terjadi, banyak LSM dan sindikat keagamaan yang menawarkan bantuan kepada daerah itu, mereka diberikan uang, baju, sepatu dan lain sebagainya yang lebih menarik dibandingkan kami yang menawarkan ilmu tanpa memberikan apa – apa. Sejam sebelum memulai belajar, sekelompok mahasiswa yang mau mengajar harus mengetok – ngetok setiap rumah yang ada disekitar untuk mengingatkan mereka bahwa akan ada pelajaran.
Benarkah bahwa “ setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak??” kata – kata itu kita sering dengar saat kita belajar PKN.
Sudah kah kita tersadar bahwa ada yang begitu susah mendapatkan pendidikan, dibelahan daerah yang lain, atau bahkan ada di sekitar kita tetapi kita tidak tahu..??
Apalagi kalau kalian mendapatkan pendidikan ddengan gampang, tidak perlu repot mengumpulkan uang sendiri untuk sekolah, belajarlah menghargai apa yang orang tua kalian usahakan. Jangan pernah menia nyiakan perjuangan dan keringat orang tua kalian membeerikan sekolah yang terbaik untuk kalian, dengan fasilitas fasilitas sekolah yang lengkap, teman – teman sekolah yang begitu beragam, guru – guru yang begitu baik bila kalian sadar.. karena banyak juga murid yang tidak “suka” dengan guru nya ddengan alasan apapun, tapi ketahuilah mereka telah berjuang membuat kalian yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, selalu sabar menghadapi puluhan anak dalam satu kelas dan berapa kelas yang harus ia pegang setiap harinya, sehingga mungkin sering kali pusing akan tetapi tidak pernah meningglakan tangung jawabnya untuk mengajar kalian.
Hidup ini singkat kawan, ingat waktu ibarat pedang, mungkin sering kali kalian baru merasakan baru menjadi anak baru di sekolah akan tetapi tiba – tiba anda merasa ssudah berada di penghujung sekolah yaitu kelas 3..
Jadi, jangan pernah menyia nyiakan sehingga kita menyesal nantinya, karena seperti yang saya bilang bahwwa tidak semua orang mudah untuk mendapatkan pendidikan perlu usaha yang keras, seperti halnya yang pernah saya jalani, hampir 6 tahun yang lalu saya tidak pernah berfikir untuk kuliah karena biaya sehingga saat itu pernah ikut kerja ddengan tetangga, namun dirasa tekad kuat dan banyak yang mengatakan sayang kalau otak yang ada disia – siakan maka saya bertekad akan kuliah dengan mengikuti bimbel yang ada di dekat rumah, kemudian pergi kerja dan jam 11 malam baru sampai rumah langsung belajar dan lebih seering bergadang mengerjakan soal – soal yang ada. Begitu terus selama 2 bulan. kita harus berusaha, berdoa dan bertawakkal, serahkan smua nya kepada Sang Pencipta..
Ingat sekali lagi, jangan pernah menyia – nyiakan salah satu nikmat yang kita miliki yaaitu berpendidikan...
Bersyukurlah dan tetap semangaaaaaddddd.......
Kamis, 31 Maret 2011
jangan sia - sia kan pendidikan yang kita dapatkan
Diposting oleh
siti_humairoh
di
21.27
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
tentang pendidikan
0 komentar:
Posting Komentar